أُدْعُ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ ...الأية *سورة النحل ١٢٥
Berdakwahlah kamu dijalan Alloh dengan khikmah, Nasehat baik dan berbantahanlah kamu terhadap mereka {yang merintangi jalan Alloh} dengan yang lebih baik.(QS. An Nahl Ayat 125)
Selamat datang di Website www.ldii-dakwah.info Semoga Website ini bermanfaat bagi anda Facebook LDII DAKWAH

Rabu, 27 April 2016

CARA MENGHAFAL ALQURAN

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

DALIL KEUTAMAAN MENGHAFAL QURAN

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِيْنَ مِنَ النَّاسِ قَالُوْا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ..؟ قَالَ هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ أَهْلُ اللهِ وَخَاصَّتُهُ * رواه سنن إبن ماجة ج ۱ رقم الحديث ۲۱۵ حكم الألباني صحيح
Artinya : Dari Anas bin Malik berkata : Nabi bersabda : Sesungguhnya Allah mempunyai Keluarga di bumi dari golongan manusia, Para Shohabat bertanya… Nabi siapakah mereka..? Nabi SAW menawab : Mereka adalah penghafal Qur’an dan Keluarganya Allah serta Allah Juga mengkhususkan mereka. {HR. Sunan Ibnu Majah Juz 1 No. Hadist 215 Hukum Al-bani Shohih}
عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَاْلحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ * رواه سنن الترمذي ج ۵ رقم الحديث ۲۹۱۰ حكم الألباني صحيح
Artinya : Abdulloh bin mas’ud berkata : Nabi SAW bersabda : Barang siapa yang membaca satu huruf Al-qur’an, Maka dia mendapat satu kebagusan dan di lipatkan menjadi sepuluh kali, Aku (Nabi) tidak berkata الم satu huruf tapi ا satu huruf, ل satu huruf dan م satu huruf. {HR. Sunan At Tirmidzi Juz 5 No. Hadist 2910 Hukum Al-bani Shohih}
عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ فَقَالَ مَا جَاءَ بِكَ؟ قُلْتُ أُنْبِطُ الْعِلْمَ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ خَارِجٍ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ إِلاَّ وَضَعَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا بِمَا يَصْنَعُ * رواه سنن إبن ماجة ج ۱ رقم الحديث ۲۲٦ حكم الألباني صحيح
Artinya : Nabi bersabda : Tidak ada orang yang keluar dari rumah untuk mencari ilmu kecuali Malaikat meletakkan sayapnya pada orang tersebut karena senang dengan perbuatan orang tersebut. {HR. Sunan Ibnu Majah Juz 1 No. Hadist 226 Hukum Al-bani Shohih}
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ وَمَاحِلٌ مُصَدِّقٌ مَنْ جَعَلَهُ أَمَامَهُ قادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ * رواه الطبراني ج ۱۰ رقم الحديث ۱۰٤٥٠
Artinya : Abdulloh bin mas’ud berkata : Nabi SAW bersabda : Al-Qur’an itu bisa mensyafa’ati dan di terima Syafa’atnya dan Pelapor yang di benarkan laporannya, Barang siapa yang menjadikan Qur’an di depannya, Maka akan di arahkan ke surga, Sebaliknya barang siapa yang menjadikan Qur’an di belakangnya, Maka dia akan di lempar kedalam neraka. {HR. At Thobroni Juz 10 No. Hadist 10450}

BEBERAPA CARA MENGHAFAL QUR’AN

  1. Ikhlas (Memurnikan Niat).
  2. Taqwa kepada Allah.
  3. Berakhlak Karimah (Akhlak ahli quran).
  4. Mempersungguh berdo’a.
  5. Bersedia meluangkan waktu untuk Al-Quran.
  6. Sedikit yang kontiyu (Terus menerus) lebih baik dari pada banyak tapi putus.
  7. Jangan tergesah gesah dalam menghafal Al-Quran.
  8. Jangan berfikir gagal / tidak sukses dalam menghafal Al-Quran.
  9. Supaya Optimis jangan pesimis.
  10. Pertimbangkanlah kira-kira hal apa yang dapat memudahkan atau membantu kita menghafal Al-Quran. a. Memanfaatkan indera pendengaran dengan cara sering mendengarkan bacaan Al-Quran. b. Memanfaatkan indera penglihatan dengan cara sering melihat muskhaf Al-Quran. c. Memanfaatkan indera peraba dengan cara meraba kitab Al-Qur’an (Kitab Khusus untuk tuna netra)
  11. Mangkul atau talqi qiroat Al-Quran kepada ahlinya atau khafid.
  12. Memulai menghafal dari surat-surat pendek atau yang sudah di hafal.
  13. Membuat jadwal harian dan membatasi jumlah yang di khafalkan sesuai dengan kemampuan dan dapat kontiyu di laksanakan.
  14. Memilih waktu dan tempat yang tepat dan dapat konsentrasi dalam menghafal, seperti waktu sahur atau pagi atau sebelum tidur.
  15. Memilih salah satu teori menghafal, di antaranya : a. Dengan mengulang-ulang langsung satu hafalan. b. Dengan mengulang-ulang langsung ayat demi ayat. c. Dengan menulis.
  16. Membaca dengan benar di waktu menghafal baik harokat, tajwidnya, dan makhrojul hurufnya.
  17. Jangan menambah hafalan baru sampai batas hafalan harian yang di tentukan betul-betul hafal sempurna (yaqin tidak ada kesalahan atau keraguan).
  18. Menyimakkan hasil hafalan kepada hafid yang lain.
  19. Berusaha membaca hasil hafalan sepanjang hari baik dalam sholat wajib, sholat sunnah, dan terutama sholat malam serta keadaan bekerja jika memungkinkan.
  20. Mengikat atau menggabungkan hasil hafalan baru dengan yang lama.

MENGENAL MAKHROJ HURUF DAN SIFATNYA

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
01. اْلجَوْفُ Artinya lubang tenggorokan dan mulut yang mana mengeluarkan huruf mad / panjang atau huruf mad jika kesemuanya dalam keadaan mati :
...ُ.و
...ِ.ي
...َ.ا
02. اْلحَلْقِى Artinya tenggorokan yang mengeluarkan huruf yang terbagi menjadi 3 dengan uraian sebagai berikut :
A. Pangkal tenggorokan (tenggorokan bagian bawah), adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
هـ
الرقم
ء
الرقم
اْلهَمْسُ
١.
اْلجَهْرُ
١.
الرِّخْوَةُ
۲.
الشِّدَّةُ
۲.
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
B. Tengah tenggorokan (tenggorokan bagian tengah), adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ع
الرقم
ح
الرقم
اْلجَهْرُ
١.
اْلهَمْسُ
١.
التَّوَسُطُ
۲.
الرِّخْوَةُ
۲.
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
C. Ujung tenggorokan (tenggorokan bagian atas), adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
غ
الرقم
خ
الرقم
اْلجَهْرُ
١.
اْلهَمْسُ
١.
الرِّخْوَةُ
۲.
الرِّخْوَةُ
۲.
اْلإِسْتِعْلاَءُ
۳.
اْلإِسْتِعْلاَءُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
03. اللِّسَانِ Artinya lidah yang mengeluarkan berbagai huruf yang terbagi menjadi 10, adapun rinciannya sebagai berikut :
A. Pangkal lidah dan langit langit bagian atas yang lurus dengan pangkal lidah tersebut, adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ق
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلجَهْرُ
١.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
الـشِّدَّةُ
۲.
اْلقَلْقَلَةُ
٦.
اْلإِسْتِعْلاَءُ
۳.
B. Pangkal lidah dengan langit langit yang lurus di atasnya namun agak keluar dari makhroj ق ,adapun huruf dan sifatnya sebgai berikut :
ق
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلهَمْسُ
١.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
الـشِّدَّةُ
۲.
-
-
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
C. Lidah bagian tengah dengan langit langit yang lurus di atasnya, adapun huruf dan sifatnya ada 3 dengan rincian sebagai berikut :
ج
ش
ي
الرقم
اْلجَهْرُ
اْلهَمْسُ
اْلجَهْرُ
١.
الشِّدَّةُ
الرِّخْوَةُ
الرِّخْوَةُ
۲.
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
٥.
-
التَّفَشِّى
اْللِّيْنُ
٦.
D. Salah satu tepi lidah dengan geraham bagian atas, adapun huruf dan sifatnya sebgai berikut :
ض
اْلإِطْبَاقُ
٤.
اْلجَهْرُ
١.
اْلإِصْمَاتُ
٥.
الرِّخْوَةُ
۲.
اْلإِسْتِطَالَةُ
٦.
اْلإِسْتِعْلاَءُ
۳.
Catatan : untuk menggunakan tepi lidah, bisa menggunakan tepi lidah sisi yang kiri (lebih mudah), sisi yang kanan (agak sulit), atau menggunakan kedua sisi tepi lidah kanan dan kiri (yang paling sulit).
E. Lidah bagian depan dengan gusi yang atas (lebih depan dari / setelah makhroj ض ), adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ل
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلجَهْرُ
١.
اْلإِدْلاَقُ
٥.
التَّوَسُطُ
۲.
اْلإِنْحِرَافُ
٦.
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
F. Ujung lidah dengan gusi atas (agak keluar dari makhroj ل ), adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ن
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلجَهْرُ
١.
اْلإِدْلاَقُ
٥.
التَّوَسُطُ
۲.
اْلغُنَّةُ
٦.
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
Catatan : untuk makhroj ن hanya berlaku nun idhar dan bukan nun yang di idghomkan atau yang di ikhfa’kan, hal ini di karenakan keduanya termasuk makhroj khoisyumi (pangkal hidung).
G. Dekat dengan makhroj huruf (ن) namun masuk ke tengah lidah, adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ر
اْلإِدْلاَقُ
٥.
اْلجَهْرُ
١.
اْلإِنْحِرَافُ
٦.
التَّوَسُطُ
۲.
التَّكْرِيْرُ
٧.
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
-
-
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
H. Ujung lidah dan pangkal gigi seri atas dengan naik menuju langit langit atas (dua buah gigi seri), adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ت
د
ط
الرقم
اْلهَمْسُ
اْلجَهْرُ
اْلجَهْرُ
١.
الـشِّدَّةُ
الـشِّدَّةُ
الشِّدَّةُ
۲.
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِعْلاَءُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِطْبَاقُ
٤.
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
٥.
I. Ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan gigi bawah namun condong dengan gigi seri atas, adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ز
س
ص
الرقم
اْلجَهْرُ
اْلهَمْسُ
اْلهَمْسُ
١.
الرِّخْوَةُ
الرِّخْوَةُ
الرِّخْوَةُ
۲.
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِعْلاَءُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِطْبَاقُ
٤.
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
٥.
الصَّفِيْرُ
الصَّفِيْرُ
الصَّفِيْرُ
٦.
J. Ujung lidah dengan ujung dua gigi seri atas, adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ث
ذ
ظ
الرقم
اْلهَمْسُ
اْلجَهْرُ
اْلجَهْرُ
١.
الرِّخْوَةُ
الرِّخْوَةُ
الرِّخْوَةُ
۲.
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِعْلاَءُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِطْبَاقُ
٤.
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
اْلإِصْمَاتُ
٥.
04. الشَّفَتَانِ Artinya kedua bibir, adapun huruf dan sifatnya terbagi menjadi dua dengan rincian sebagai berikut :
A. Bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua buah gigi seri atas, adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ف
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلهَمْسُ
١.
اْلإِدْلاَقُ
٥.
الرِّخْوَةُ
۲.
-
-
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
B. Antara kedua bibir atas dan bawah, adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
ب
م
و
الرقم
اْلجَهْرُ
اْلجَهْرُ
اْلجَهْرُ
١.
الشِّدَّةُ
التَّوَسُطُ
الرِّخْوَةُ
۲.
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِفَالُ
اْلإِسْتِفَالُ
۳.
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِنْفِتَاحُ
اْلإِنْفِتَاحُ
٤.
اْلإِدْلاَقُ
اْلإِذْلاَقُ
اْلإِصْمَاتُ
٥.
-
الْغُنَّةُ
اللِّيْنُ
٦.
05. اْلخَيْسُوْمُ Artinya pangkal hidung atau janur hidung (tempat keluarnya huruf huruf yang mendengung atau gunnah), adapun huruf dan sifatnya sebagai berikut :
نْ Bertemu huruf idghom bighunnah/ Ikhfa’
۳.
مّ
١.
ــًـــــــــٍــــــــٌ Bertemu huruf idghom bighunnah/ Ikhfa’
٤.
نّ
۲.
Catatan : perbedaan antara ا dengan ء sebelum berharokat adalah kalau huruf ا itu keluarnya dari lubang mulut dan tenggorokan, sedangkan huruf ء itu keluarnya dari tenggorokan, tapi kalau berharokat menjadi sama. (berbeda tapi sama).

MENGENAL SIFAT HURUF

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
01. اْلهَمْسُ Artinya samar atau tidak terang, penjelasannya yaitu ketika huruf – huruf ini di lafalkan, di ucapkan atau di matikan, maka nafasnya terlepas (sedikit keluar desisan), adapun hurufnya ada 10 yang terdiri dari :
ت ث ح خ س ش ص ف ك هـ
02. اْلجَهْرُ Artinya tampak atau terang, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan, di ucapkan atau di matikan (di sukun), maka nafasnya tertahan. (tidak mengeluarkan desisan), adapun hurufnya ada 18 yang terdiri dari :
ا ب ج د ذ ر ز ض ط ظ ع غ ق ل م ن و ي
03. الشِّدَّةُ Artinya kuat atau di sangatkan, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan, di ucapkan atau di matikan (di sukun), maka keluarnya suara berhenti atau tertahan, adapun hurufnya ada 8 yang terdiri dari :
ا ب ت ج د ط ق ك
04. التَّوَسُطُ Artinya tengah tengah, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan, di ucapkan atau di matikan (di sukun), maka keluarnya suara berada di antara tertahan dan terlepas, adapun hurufnya ada 5 yang terdiri dari :
ر ع ل م ن
05. الرِّخْوَةُ Artinya Lunak atau Kendor, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf itu di lafalkan, di ucapkan atau di matikan (di sukun), Maka keluarnya suara seakan terlepas, adapun hurufnya ada 15 yang terdiri dari :
ث ح خ ذ ز س ش ص ض ظ غ ف و هـ ي
06. اْلإِسْتِعْلاَءُ Artinya naik atau terangkat, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara seakan lidah terangkat di langit langit mulut, adapun hurufnya ada 7 yang terdiri dari :
خ ص ض ط ظ غ ق
07. اْلإِسْتِفَالُ Artinya turun atau kebawah, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara seakan lidah turun ke dasar mulut, adapun hurufnya ada 21 yang terdiri dari :
ا ب ت ث ج ح د ذ ر ز س ش ع ف ك ل م ن و هـ ي
08. اْلإِطْبَاقُ Artinya Melekat , penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara seakan lidah melekat pada langit langit mulut, adapun hurufnya ada 4 yang terdiri dari :
ص ض ط ظ
09. اْلإِنْفِتَاحُ Artinya terbuka, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara seakan lidah merenggang dari langit langit mulut, adapun hurufnya ada 24 yang terdiri dari :
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ع غ ف ق ك ل م ن و هـ ي
10. اْلإِدْلاَقُ Artinya ujung, yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara keluar dari ujung lidah atau ujung bibir serta dalam membacanya harus cepat, adapun hurufnya ada 6 yang terdiri dari :
ب ر ف ل م ن
11. اْلإِصْمَاتُ Artinya menahan atau diam, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara tidak bertempat di ujung bibir maupun di ujung lidah, sehingga dalam melafadkan agak lamban, adapun hurufnya ada 22 yang terdiri dari :
ا ت ث ج ح خ د ذ ز س ش ص ض ط ظ ع غ ق ك و هـ ي

MENGENAL SIFAT HURUF TUNGGAL

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
01. الصَّفِيْرُ Artinya siul atau seruit, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara seakan bersiul bagaikan siulan burung dan lebah, adapun hurufnya ada 3 yang terdiri dari :
ص ز س
02. اْلقَلْقَلَةُ Artinya goncangan atau pantulan, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara seakan terjadi goncangan pada makhrojnya sehingga terjadi pantulan suara yang kuat, adapun hurufnya ada 5 yang terdiri dari :
ب ج د ط ق
03. اللِّيْنُ Artinya lunak, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara tidak ada paksaan atau lunak ketika melafadkannya, adapun hurufnya ada 2 yang terdiri dari :
Jatuh setelah Harokat Fatchah
ي      و
Contoh
أَوْ      اَيْ
04. اْلإِنْحِرَافُ Artinya condong atau cenderung, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara seakan condong ke huruf lain, adapun hurufnya ada 2 yang terdiri dari :
ل ر
    Catatan :
  1. ل Cenderung ke ujung lidah.
  2. ر Cenderung kedalam/ pinggir lidah
05. التَّكْرِيْرُ Artinya mengulang ulang, penjelasannya yaitu ketika huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara keadaan ujung lidah kita bergetar, adapun hurufnya ada 1 yaitu :
ر
06. التَّفَشِّى Artinya tersebar atau meluas, penjelasannya yaitu ketika huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka udara yang ada di mulut keluar secara berhamburan / tersebar, adapun hurufnya ada 1 yaitu :
ش
07. اْلإِسْتِطَالَةُ Artinya memanjang, penjelasannya yaitu ketika huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara akan memanjang mulai dari tepi sampai penghabisan lidah, adapun hurufnya ada 1 yaitu :
ض
08. الْغُنَّةُ Artinya dengung, penjelasannya yaitu ketika huruf huruf ini di lafalkan atau di ucapkan, maka keluarnya suara di sertai udara masuk ke dalam hidung dan enak dalam pendengaran, adapun hurufnya ada 2 yaitu :
م ن

MENGENAL TANDA WAQOF ATAU BERHENTI PADA AL-QURAN

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
01. لاَزِمٌ : م Maksudnya harus berhenti / harus Qaqof, Disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Tamma (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya, Contoh sebagai berikut :
إِنَّمَا يَسْتَجِيْبُ الَّذِيْنَ يَسْمَعُوْنَ ۘ وَالْمَوْتَىٰ يَبْعَثُهُمُ اللهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ * سورة النـمل أية ۳٦
02. لاَوَقْفَ فِيْهِ : لا Maksudnya tidak boleh berhenti (tanpa di ulangi dari kalimat sebelumnya), Kecuali jika berhenti di Ro’su Ayat / Akhir Ayat, Maka boleh tidak mengulang, Tanda ini muncul kadang kala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak, Contoh sebagai berikut :
الََّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ * سورة النـمل أية ٦۳
03. جَائِـزٌ : ج Maksudnya boleh Washol (baca terus) atau boleh Waqof (berhenti baca). Tanda jim adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti, Contoh sebagai berikut :
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوْا اللهَ وَرَسُوْلَهُ ۚ وَمَنْ يُشَاقِقِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَإِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ * سورة الأنــفال أية ۱۳
04. اْلوَصْلُ اَوْلَى : صلى Maksudnya boleh Washol (baca terus) lebih utama, Namun bila berhenti di tanda ini diperbolehkan. Tanda shad-lam-ya‘ merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik, Contoh sebagai berikut :
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ * سورة الـنـمل أية ۱۷
05. اْلوَقْفُ اَوْلَى : قلى Maksudnya di baca Waqof (berhenti) lebih utama, Namun bila di baca terus di tanda ini diperbolehkan. Tanda qof-lam-ya‘ merupakan singkatan dari "Al-waqof Awlaa" yang bermakna "waqof atau berhenti pada bacaan adalah lebih baik", maka dari itu berhenti pada bacaan tanpa mewasholkannya adalah lebih baik, Contoh sebagai berikut :
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَاخْتُلِفَ فِيهِ ۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ * سورة فصلة أية ٤٥
06. مُعَانَقَةٌ : ﺜ ﺜ Maksudnya berhenti di salah satu tanda tanpa harus mengulang, Yakni apabila sudah berhenti pada yang pertama, jangan berhenti pada yang kedua, atau sebaliknya. Tanda bertitik tiga yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta‘anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut, Contoh sebagai berikut :
ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ * سورة البقراه أية ۲
07. سَكَتَةٌ : س Maksudnya Berhenti sejenak kira-kira 1 alif atau 2 ketukan kemudian melanjutkan bacaannya, Contoh sebagai berikut :
قَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرۡقَدِنَاۜۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحۡمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلۡمُرۡسَلُونَ * سورة يس أية ٥۲
08. قِيْلَ عَلَيْهِ وَقْفُ : ق Maksudnya Boleh berhenti, Namun jika di baca terus lebih baik.
09. مُــجَوَّزٌ : ز Maksudnya Boleh berhenti, Namun jika di baca terus lebih baik.
10. مُــرَخَّصٌ : ص Maksudnya Boleh berhenti, Namun jika di baca terus lebih baik.
11. وَقْــفُ : وقف Maksudnya Lebih baik Waqof / berhenti, Namun tidak salah jika di baca terus.
12. مُطْلَقُ : ط Maksudnya Lebih baik Waqof / berhenti, Namun tidak salah jika di baca terus.
اْلحَمْدُ لِلّٰهِ جَزَا كُمُ اللهُ خَيْرًا

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih anda sudi memberikan masukan. Kami berharap komentar anda relevan dengan artikel ini. Komentar anda akan muncul setelah proses moderasi.
Jaza Kumulloohu Khoiroo.